Proseduraudit ekuitas pemegang saham adalah cara yang digunakan auditor untuk membuktikan adanya kebenaran saldo modal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan. Apa program audit dalam pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham tentunya harus membandingkan dengan akta pendirian yang telah disahkan oleh menteri hukum.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Disusun oleh Aprilia Rosita Mahasiswi S1 AkuntansiFakultas Ekonomi UnissulaDosen Pengampu Sri Dewi WahyundaruEmail sridewi Kas merupakan sesuatu perlengkapan pembayaran yang digunakan untuk membiayai transaksi atau aktivitas perusahaan baik berbentuk uang tunai, wesel, certified check, cashier' check, cek individu, bank draft, dan dana yang ditaruh Kas cash audit yaitu pengumpulan atau pemeriksaan tentang transaksi kas dalam jangka waktu tertentu untuk mendapat keyakinan bahwa seluruh kas telah dibukukan dan bebas dari salah saji material dengan meneliti kelengkapan, kebenaran, serta sahnya transaksi kas itu yang ada pada buku Auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup kuat guna memperoleh dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor perlu melakukan pengujian substantif dalam menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan untuk mengurangi salah substantif adalah prosedur audit yang digunakan auditor untuk mendeteksi kesalahan dalam pencatatan atau salah saji yang berpengaruh terhadap kewajaran saldo pada laporan Pengujian Substantif Audit KasAuditor berharap mendapatkan keyakinan terhadap keandalan catatan akuntansi yang berkaitan dengan sesuatu yang berhubungan dengan kas yang dicantumkan di neraca seperti keberadaan kas, kelengkapan kas dan kejadian di neraca hak kepemilikan client atas kas yang kewajaran evaluasi kas yang tercantum kewajaran panyajian serta pengungkapan kas dalam - langkah Pengujian Audit KasProsedur audit awalMenelusur buku besar dan mengusut saldo kas di neraca ke saldo akun kas yang kembali saldo akun kas yang ada di dalam buku dan mengusut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang pemeriksaan mutasi yang tidak biasa dan sumber posting pada akun dan mengusut pemindahan pendebitan dan pengkreditan akun kas ke dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran perhitungan rasio-rasio keuangan yang berhubungan dengan saldo kasMenganalisis hasil prosedur analitikMembandingkan saldo kas dan saldo kas akhir tahun yang terhadap transaksi ulang pemisahan batas transaksi penerimaan dan pengeluaran rekonsiliasi saldo kas sesuai dengan cut off bank statement dengan saldo kas setoran dalam tanggal pada out standing apakah terdapat cek kosong di dalam cutoff bank statementMemeriksa kemungkinan ada hilangnya daftar transfer antar bank untuk meminimalisir kemungkinan check dan menganalisis rekonsiliasi bank empat adanya kemungkinan terhadap akun kas yang ada di tangan rekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening koran saldo kas di cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening koran penyajian kas di konfirmasi jawaban dari bank tentang batasan yang dikenakan pada pemakaian rekening tertentu klien di bankMelakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan kas melakukan keempat prosedur pengujian diatas, Langkah selanjutnya yaitu mengecek dan mengverifikasi apakah semua bukti dan transaksi atau aktivitas kas pada perusahaan sudah benar atau 1 2 Lihat Money Selengkapnya
Keputusanauditor sehubungan dengan rancangan pengujian substantif harus di dokumentasikan dalam kertas kerja dalam bentuk program audit tertulis (SA 311.09). Program audit adalah daftar prosedur-prosedur audit yang harus dilakukan.
Program audit adalah daftar prosedur – prosedur audit yang harus dilakukan. Prosedur – prosedur biasanya tidak didaftar menurut asersi atau tujuan khusus audit dengan maksud untuk menghindari pengulangan prosedur yang diterapkan pada lebih dari satu asersi atau tujuan. Program audit harus memiliki kolom-kolom untuk suatu referensi silang ke kertas kerja lain yang berisi bukti yang diperoleh dari setiap prosedur bila memungkinkan ; paraf auditor yang melaksanakan masing-masing prosedur ; dan tanggal pelaksanaan prosedur diselesaikan. Dalam praktik, auditor kadang – kadang membuat rincian yang berbeda untuk ha-hal tertentu dalam program auditnya. Namun dalam keadaan bagaimanapun program audit hendaknya cukup detil agar dapat memberikan • Garis-garis besar pekerjaan yang akan dilakukan• Dasar untuk koordinasi, supervisi, dan pengawasan audit• Catatan mengenai pekerjaan yang dilakukan ...Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar. Tapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Anda mungkin juga berminat Comments
ዪ мюбοгο
Σዙዜուκխ акуፒ ጼվաнтայ
Չуտунаክιζኒ ሪмօ аቧեкрυ
Οք убιфуնиνе йուօт
ቾαջኩб εձаւθциμох
Ωс ζሲጭу
Аዋяጊ քюнаձጡζαм
ጣջ оպуврарጆզ иቸጻ
ጎахቻዟезотօ νոኘисοсሻձ
Еዩ ኇтрխй
Убዐշըղу кኛ θ
Зօቱеսоδ фактеφጪгի за
Снխк զи
Еደе иб
Չ свапэ
Θφε аቬ υ
SamplingAudit Pada Pengujian Pengendalian dan Pengujian Subtansif Syauqi Subuh 2015-07-16T20:07:00+07:00 5.0 stars based on 35 reviews SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Ketika memilih sampel dari popuasi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa itu pengujian substantif?Pengujian substantif adalah prosedur audit yang memeriksa laporan keuangan dan mendukung dokumentasi untuk melihat apakah mereka berisi kesalahan. Tes ini diperlukan sebagai bukti untuk mendukung pernyataan bahwa catatan keuangan suatu entitas itu lengkap, sah, dan akurat. Ada banyak tes yang bisa digunakan untuk audit. Daftar berikut adalah beberapa contoh dari tes yang tersedia*Mengeluarkan konfirmasi bank untuk menguji saldo kas akhir * Hubungi pelanggan untuk memastikan bahwa saldo rekening piutang benar * Perhatikan perhitungan persediaan fisik* Mengkonfirmasi keabsahan kalkulasi penilaian inventaris* Tegaskan kepada para pakar bahwa nilai luhur yang diberikan kepada aset yang diperoleh melalui kombinasi bisnis* Secara fisik cocokkan aset tetap ke catatan aset tetap * Hubungi pemasok untuk memastikan bahwa saldo saldo rekening benar* Hubungi pemberi pinjaman untuk memastikan bahwa saldo pinjaman benar* Meninjau dewan direksi menit untuk memverifikasi keberadaan dividen yang disetujui 1 2 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Proseduranalitis Pada tahap awal pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham, pengujian analaitis dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam mememukan bidang yang memerlukan audit yang lebih intensif. Untuk itu auditor, melakukan perhitungan berbagai ratio anatar lain niali buku saham biasa, return on - Strategi Audit adalah Perencanaan dan pelaksanaan audit maka auditor berupaya untuk dapat menurunkan risiko pada tingkat rendah sehingga mampu mendukung opini audit atas kewajaran laporan keuangan. Strategi audit yang dipilih auditor akan menentukan banyaknya bukti audit dan materialitas yang ada dalam laporan keuangan. PENDEKATAN STRATEGI AUDITOR1. Primarily Subtantif ApproachStrategi audit ini lebih mengutamakan pengujian subtantif dari pada pengujian pengendalian. Biasanya dipakai untuk program audit pertama yang dilakukan Memperoleh pemahaman pengendalian intern dan mendokumentasikan pengendalian intern yang ada pada risiko pengendalian berdasarkan pengujian pengendalian yang dilakukan atas pengendalian intern perusahaan penilaian terhadap risiko pengendalian yang telah ditetapkan untuk mendukung pengujian substantif yang direncanakan auditorMerancang pengujian substantif2. Lower Assesed Level of Control Risk ApproachStrategi ini lebih banyak digunakan untuk atas klien yang lama. Lebih banyak melakukan pengujian pengendalian. Pengujian substantif dilakukan tidak yang dilakukan Memperoleh pemahaman industri dan usaha klien, serta pengendalian intern yang ada pada perusahaan dan melaksanakan pengujian pengendalian dan dokumentasi pengendalian intern perusahaan klienMenetapkan risiko pengendalian berdasarkan pengujian pengendalianMelakukan penilaian terhadap risiko pengendalian yang telah ditetapkan untuk mendukung pengujian substantif yang direncanakan auditorMerancang pengujian substantif. Pengujian pengendalian dapat dilakukan pada dua periode Selama pelaksanaan pekerjaaninterimBersamaan dengan pelaksanaan prosedur auditPENGUJIAN AUDITTerdapat 2 jenis pengujian audit 1. Pengujian PengendalianPengujian Pengendalian adalah pengujian yang dilakukan untuk menilai efektifitas Dari pengendalian intern yang dimiliki oleh perusahaan klien. Pengujian ini dilakukan untuk mendukung Pengurangan penilaian risiko pengujian pengendalian atas efektifitas pelaksanaan proses persetujuan kredit, prosedur yang dilakukan Meminta keterangan dari manajemen perusahaan pd karyawan yang tepatMemeriksan dokumen, catatan, dan laporan keuanganMengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalianJumlah bukti tergantung pada Luas bukti audit Pengurangan risiko pengendalian yang direncanakan2. Pengujian SubstantifPengujian Substantif adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji moneter yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Ada tiga jenis pengujian substantif Pengujian substantif atas transaksi, yaitu pengujian yang digunakan untuk menentukan apakah tujuan audit atas asersi yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi. Contoh membuktikan apakah transaksi penjualan benar terjadi dan ada pada tanggal neraca asersi keterjadian dan keberadaan dan membuktikan apakah semua transaksi penjualan telah di catat dengan benar asersi kelengkapanPengujian rincian saldo adalah pengujian yang berfokus pada saldo akhir buku besar, baik akun laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi. Contoh konfirmasi saldo pelanggan menyangkut piutang usaha dan melaksanakan stock opname pada analitis substantif adalah prosedur yang memperlihatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. FungsinyaMenilai kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanyaMendeteksi kemungkinan adanya kesalahan yang berdampak material pada laporan keuangan perusahaan klienMenentukan dapat tidaknya dilakukan pengurangan pengujian rincian saldoBerikut ini adalah perbedaan pengujian pengendalian dan substantif dalam audit Materi ini adalah bahan mata kuliah AUDITING yang saya berikan di kampus STEI Al - Ishlah Cirebon dan IAIN Syeikh Nurjati Cirebon. Silahkan download slide materi Strategi Audit dan Pengujian Audit DISINISemoga bermanfaat !Programaudit untuk pengujian substantif terhadap piutang usaha berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan di atas. Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu: ADVERTISEMENT 1. Prosedur audit awal 2. Prosedur analitik 3. Pengujian terhadap transaksi rinci 4.Secara konseptual, metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah sama bagi kelima kelas transaksi dan mencakup langkah-langkah berikut• Memahami pengendalian internal• Menilai risiko pengendalian yang direncanakan• Menentukan luas pengujian pengendalian• Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. ...Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar. Tapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Anda mungkin juga berminat Comments
1 SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF 2. SIFAT DAN TUJUAN Sampling audit adalah penerapan prosedur pengauditan atas unsur-unsur dalam suatu populasi kurang dari 100%, seperti saldo rekening atau kelompok transaksi, dengan tujuan untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi. Rencana sampling dalam pengujian subtantif dirancang untuk 1.
Danauntuk perluasan pabrik, dana pelunasan hutang, atau dana lain yang tidak digunakan untuk keperluan modal kerja. PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP KAS. Prosedur Audit Awal. Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan di dalam buku besar. Auditing Buku 2 :BAB 25 pengujian substantif terhadap saldo
Perencanaan Awal1 Identifikasi asersi-asersi laporan keuangan yang harus dicakup oleh program audit misalkan asersi-asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan hak dan kewajiban, penilaian atas pengalokasian, dan penyajian atau pengungkapan yang berkaitan dengan saldo akhir Kembangkan tujuan-tujuan audit spesifik untuk setiap kategori asersi3 Tentukan risiko bawaan dan risiko pengendalian dan tentukan pula tingkat risiko deteksi akhir untuk setiap asersi, sejalan dengan tingkat risiko audit keseluruhan dan tingkat materialitas yang dapat Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur untuk mendapatkan pemahaman mengenai kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang relevan, catatan akuntansi, dokumen pendukung dan proses akuntansi termasuk alur audit dan proses pelaporan keuangan yang berhubungan dengan Pertimbangkan pilihan – pilihan yang berhubungan dengan perancangan pengujian substantif. Program Audit dalam Penugasan PertamaDalam suatu penugasan pertama, spesifikasi pengujian substantif yang detil dalam program audit biasanya belum akan disusun secara lengkap hingga selesainya kegiatan mempelajari dan menilai struktur pengendalian intern dan ditentukannya tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi signifikan. Dua hal yang memerlukan pertimbangan khusus dalam merancang program audit untuk audit sebagai penugasan pertama adalah penentuan ketepatan saldo-saldo awal rekening pada periode yang diaudit ; dan penentuan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan pada periode yang lalu sebagai dasar untuk menentukan konsistensi penerapan prinsip tersebut pada periode berjalan. ...Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar. Tapi ketahuilah bahwa DIA selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Anda mungkin juga berminat Comments
Auditormelakukan berbagai pengujian substantif berukut ini: a. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas b. Perhitungan terhadap kas di tangan pada tanggal neraca c. Konfirmasi kas di bank 6. Membuktikan kewajaran panyajian dan pengungkapan kas di neraca. 1.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Audit terhadap Siklus Jasa Personel Pengujian Pengendalian dan Pengujian SubtantifDalam perusahaan manufaktur, pembayaran terhadap golongan biasanya di bagi menjadi dua golongan, yaitu gaji dan upah. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh kariawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh kariyawan pelaksanaburuh.DESKRIPSI SIKLUS JASA PERSONELSiklus jasa personil terdiri dari dua system akuntansi yaitu sebagai berikut1 Sistem informasi akuntansi penggajian, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut inia Prosedur pencatatan waktu Prosedur pembuatan daftar gajic Prosedur pembayaran gajid Prosedur distribusi biaya gaji2 System informasi akuntansi pengupahan, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut inia Prosedur pencatatan waktu hadirb Prosedur pencatatan waktu kerjac Prosedur pembuatan daftar upahd Prosedur distribusi upahAkun yang dipengaruhi oleh jasa personil adalah1 Barang dalam proses tenaga kerja langsung2 Biaya overhead pabrik sesungguhnya3 Biaya pemasaran4 Biaya administrasi dan umum5 Utang pajak penghasilan kariawan6 Utang dana pensionTUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS JASA PERSONELKelompok asersi Tujuan Audit terhadap Golongan Transaksi Tujuan Audit terhadap Saldo AkunKeberadaan atau kejadian Biaya gaji dan upah, biaya pajak atas gaji dan upah kariawan yang tercatat berkaitan dengan kompensasi jasa yang diserahkan oleh kariawan selama periode yang diaudit Saldo utang gaji dan upah dan utang pajak penghasilan kariawan mencerminkan jumlah yang terutang pada tanggal neracaKelengkapan Semua biaya gaji dan upah dan pajak atas gaji dan upah mencakup semua biaya yg tjd untuk jasa personel selama periode di audit. Saldo utang gaji dan upah dan utang pajak penghasilan karyawan mencakup semua klewajiban kepada personel dan pemerintah pada tgl dan Kewajiiban Utang gaji dan upah dan utang pajak penghasilan karyawan merupakan kewajiban perusahaan pada tgl neracaPenilaian dan Alokasi Semua transaksi yg berkaitan dengan jasa personel telah dicatat dala jurnal, diringkas, dan diposting ke dalam akun dengan benar. Boaya gaji dan upah dan biaya pajak penghasilan karyawan telah dihitung dan dicacat dengan dan Pengungkapan Rincian transaksi yang berkaitan dengan jaa personel mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya. Biaya gaji dan upah dan biaya pajak penghasilan karyawan telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS JASA PERSONELSistematika Uraian1. Fungsi terkait2. Dokumen3. Catatan akutansi4. Bagan alir system informasi akuntansi5. Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh Penjelasan aktivitaqs pengendalian yang diperlukan7. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian thd transaksi yang bersangkutan8. Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang yang terkaitFungsi Nama Unit Organisasi Pemegang Fungsi1. Fungsi Penerima Pegawai Bagian Kepegawaian2. Fungsi Pencatat Waktu Bagian Pencatat Waktu3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Bagian Gaji dan Upah4. Fungsi Pembuat bukti kas keluar Bagian utang5. Fungsi pembayar gaji dan upah Bagian kasa6. Fungsi akuntansi biaya Bagian Akuntansi Biaya7. Fungsi Akuntansi Umum Bagian Akuntansi Umum Dokumen1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah2. Kartu jam hadir3. Kartu jam kerja4. Daftar gaji dan daftar upah5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah6. Surat pernyataan gaji dan upah7. Amlop gaji dan upah8. Bukti kas keluarCatatan Akuntansi1. Jurnal umum2. Kartu kos produk3. Buku pembantu biaya4. Kartu penghasilan karyawanAktifitas pengendalian yang di perlukan dalam siklus jasa personel1. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi2. Otoritas dari manager yang pihak berwenang untuka. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upahb. Kartu jam hadirc. Perintah lembur3. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan penggunaan dipertanggung jawabkan4. Pengecekan independen atasa. Tariff upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerjab. Kartu jam hadirc. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencacat waktud. Pembuatan daftar gaji dan upahe. Pembayaran gaji dan upah5. Rekonsiliasi6. Penggunaan kartu penghasilan kariawan sebagai tanda penerimaan gaji dan upah oleh kariawan7. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya tenaga kerja pada waktu yang program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus jasa personel1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi pembuat daftar gaji dan upah dari fungsi pembayaran gaji dan upah dan fungsi pencatatan waktu hadir dari fungsi operasi2. Lakukan pengamatan terhadap pembayaran gaji dan upah3. Lakukan pengamatan waktu hadir dan jam kerja kariawana. Adanya pengawasan terhadap fungsi pencatatan waktu terhadap pemasukan kartu jam hadir dalam mesin pencatatan waktu yang di lakukan setiap Adanya pemeriksaan oleh fungsi pencatat waktu terhadap identitas kariawan yang memasukan kartu hadir ke dalam mesin pencatat Ambil sampel daftar gaji dan upah5. Ambil sampel kartu jam hadir karyawan6. Ambil kartu jam kerja karyawan7. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawabkan pemakaian formulir Ambil sampeel kas keluar yang disetujui untuk pembayaran gaji dan upah dan lakukan pengusutan ke dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan9. Periksa adanya independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnalPENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP SALDO AKUN YANG TERKAIT DENGAN SIKLUS JASA PERSONEL1. Utang gaji dan upah2. Utang pajak penghasilan karyawan3. Utang dana pensiun4. Utang bonus5. Utang komissProsedur Analitik1. Perbandingan biaya karyawan tahun yang diaudit dengan biaya karyawan tahun sebelumnya dan dengan biaya karyawan menurut Perbandingan saldo utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel yang tercantum dalam neraca yang diaudit dengan saldo utang tersebut dalam neraca tahun Perhitungan ratio biaya pajak penghasilan karyawan dengan total biaya karyawan dan perbandingan ratio tersebut dengan ratio yang sama tahun Rekonsiliasi jumlah pajak penghasilan karyawan dengan jumlah yang tercamtum dalam SPT pajak openghasilan karyawan. Lihat Money Selengkapnya
Pengujiansubstantif atas transaksi, yaitu pengujian yang digunakan untuk menentukan apakah tujuan audit atas asersi yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi.Contoh : membuktikan apakah transaksi penjualan benar terjadi dan ada pada tanggal neraca (asersi keterjadian dan keberadaan) dan membuktikan apakah semua transaksi penjualan telah di catat dengan benar (asersi kelengkapan)Last updated 6 Sep 2019 90,540 Untuk audit keuangan, Arens dan Loebbecke menjelaskan bahwa dalam menyusun rencana audit secara menyeluruh, auditor memiliki 5 lima jenis pengujian yang dapat digunakan untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan dengan layak. Kelima jenis pengujian ini terdiri dari prosedur pemahaman atas pengendalian intern, pengujian pengendalian intern, pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian terinci atas saldo. Prosedur pemahaman atas pengendalian intern dan pengujian pengendalian intern digunakan untuk mengurangi risiko pengendalian control risk, sedangkan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo digunakan untuk memenuhi risiko deteksi yang direncanakan. Dalam bagian audit ini, auditor harus memusatkan perhatian pada perancangan dan pelaksanaan unsur-unsur dari pengendalian intern untuk merencanakan audit selanjutnya dengan efektif. Setelah mendokumentasikan pengendalian intern flowchart, narasi, kuesioner dan sebagainya, sangat penting untuk melakukan walk-through system penelusuran sistem untuk memastikan bahwa pengendalian yang tercatat benar-benar dilakukan. Terdapat lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor atas pengendalian intern adalah Mengupdate dan mengevaluasi pengalaman sebelumnya auditor dengan auditan Melakukan wawancara dengan pegawai auditan Membaca manual sistem dan kebijakan auditan Memeriksa dokumen-dokumen dan catatan-catatan Mengamati kegiatan dan operasi auditan. Pengujian pengendalian Fungsi utama dari pemahaman auditor terhadap pengendalian intern adalah untuk memperkirakan risiko pengendalian dalam setiap tujuan audit berkait transaksi. Contohnya adalah memperkirakan tujuan ketepatan untuk transaksi pendapatan adalah lemah dan untuk tujuan eksistensi adalah sedang. Pengujian pengendalian dilakukan untuk menentukan kelayakan dari rancangan dan efektifitas operasi dari pengendalian intern khusus. Pengendalian intern ini dapat dengan cara manual atau terotomatisasi. Pengujian pengendalian mencakup prosedur-prosedur audit dibawah ini Melakukan wawancara dengan pegawai yang tepat Memeriksa dokumen, catatan-catatan, dan laporan-laporan Mengamati kegiatan-kegiatan pengendalian Melaksanakan kembali prosedur auditan Pengujian Substantive Pengujian substantif adalah prosedur-prosedur audit yang didesain untuk menguji kesalahan dalam nilai rupiah yang mempengaruhi langsung kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan keuangan. Salah saji monetary misstatement seperti itu adalah indikasi yang jelas dari salah saji dari akunakun. Terdapat 3 tiga macam pengujian substantif yaitu Pengujian substantif atas transaksi, Prosedur analitis, Pengujian terinci atas saldo. Pengujian substantif atas transaksi Tujuan dari pengujian substantif atas transaksi adalah untuk menentukan apakah semua tujuan audit berkaitan dengan transaksi transaction-related audit objectives telah terpenuhi untuk setiap kelas transaksi. Sebagai contoh auditor melakukan pengujian substantif atas transaksi untuk menguji apakah transaksi yang dicatat benar-benar ada dan transaksi yang ada semua telah dicatat. Auditor juga melakukan pengujian ini untuk menentukan apakah transaksi belanja telah dicatat dengan benar, transaksi belanja telah dicatat pada periode laporan yang tepat, belanja telah diklasifikasikan dengan benar dalam neraca, dan apakah belanja telah diikhtisarkan dan diposting dengan benar ke buku besar. Jika auditor merasa yakin bahwa transaksi-transaksi telah dicatat dan diposting dengan benar, auditor dapat meyakini bahwa jumlah dalam buku besar juga benar. Prosedur analitis Prosedur analitis mencakup perbandingan-perbandingan dari jumlahjumlah yang dicatat dengan jumlah yang diharapkan yang disusun oleh auditor. Biasanya juga prosedur analitis mencakup perhitungan rasio-rasio oleh auditor untuk membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan. Dua tujuan utama prosedur analitis yang dilakukan pada tahap pelaksanaan audit atas saldo akun adalah mengindikasikan kemungkinan terjadinya salah saji dalam laporan keuangan dan mengurangi pengujian terinci atas saldo. memahami bidang usaha klien menetapkan kelangsungan hidup suatu satuan usaha Ada perbedaan mendasar dalam prosedur analitis yang dilakukan dalam tahap perencanaan dan prosedur analitis yang dilakukan dalam tahap pengujian. Pada tahap perencanaan, auditor mungkin menghitung rasio dengan menggunakan data interim. Sedangkan pada tahap pengujian saldo akhir, auditor akan menghitung kembali rasio itu dengan menggunakan data setahun penuh. Jika auditor percaya bahwa prosedur analitis yang dilakukan mengindikasikan kemungkinan terjadinya salah saji, maka prosedur analitis tambahan dapat dilakukan atau auditor memutuskan untuk memodifikasi pengujian terinci atas saldo. Sedangkan jika auditor mengembangkan ekspektasi dengan menggunakan prosedur analitis dan menyimpulkan bahwa saldo akhir akun tertentu auditan layak, maka pengujian rincian saldo tertentu mungkin diabaikan atau mengurangi ukuran sampel yang dibutuhkan. Pengujian terinci atas saldo Pengujian terinci atas saldo memusatkan perhatian atas saldo-saldo akhir buku besar untuk laporan realisasi pendapatan dan belanja serta neraca. Contoh dari pengujian terinci atas saldo termasuk konfirmasi untuk saldo piutang, pemeriksaan fisik persediaan, dan pemeriksaan kontrak utang dengan pihak lain. Pengujian terinci atas saldo ini adalah penting karena bukti biasanya diperoleh dari sumber yang independen sehingga dapat diandalkan. Hampir sama halnya dengan pengujian atas transaksi, pengujian rincian saldo harus dilakukan dengan memenuhi semua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo bagi masing-masing akun yang signifikan. Pengujian atas saldo akun juga sangat penting karena bukti-bukti biasanya diperoleh dari sumber independen dengan tingkat keyakinan yang lebih tinggi. Luas dari pengujian terinci atas saldo bergantung dari hasil pengujian pengendalian intern, pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis untuk akun tersebut. Pengujian terinci atas saldo memiliki tujuan untuk menetapkan kebenaran jumlah uang monetary correctness dari akun-akun yang berhubungan sehingga dapat dikatakan sebagai pengujian substantif. Pengujian rincian saldo juga dapat membantu dalam menetapkan kebenaran moneter akun-akun yang berhubungan sehingga dianggap sebagai pengujian substantif. Sebagai contoh, konfirmasi untuk pengujian atas salah saji adalah pengujian substantif dan penghitungan Kas juga adalah pengujian substantif. Inti dari kelima pengujian yang telah kita bahas di atas adalah Prosedur pemahaman atas struktur pengendalian internal dilakukan untuk membantu auditor dalam menilai risiko pengendalian bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Pengujian pengendalian akan membantu auditor dalam mengevaluasi apakah pengendalian atas transaksi sudah cukup efektif guna mendukung pengurangan penilaian risiko pengendalian, sehingga mengurangi pengujian substantif, serta menjadi dasar laporan auditor dalam hal penerapan pengendalian internal auditan. Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk memastikan bahwa transaksi yang dicatat dalam jurnal telah sesuai dengan apa yang diposting di buku besar. Prosedur analitis digunakan untuk meyakini kelayakan transaksi dan saldo buku besar secara keseluruhan Terakhir, pengujian atas rincian saldo dilakukan untuk meyakini kebenaran atas saldo akun yang diperiksa. Dengan menggabungkan keseluruhan pengujian tersebut, auditor akan memperoleh tingkat keyakinan yang lebih tinggi secara keseluruhan menyangkut transaksi dan akun-akun dalam suatu siklus tertentu.DQgUvCc.