Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free UNSUR-UNSUR NOVELUnsur-unsur yang terdapat dalam novel ada dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsurintrinsik yaitu unsur-unsur dalam yang membangun utuhnya sebuah novel. Unsur intrinsikcontohnya tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut pandang, gaya cerita, dan unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang ikut membangun utuhnya sebuah novelseperti keagamaan, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan nilai-nilai yang dianut Unsur Intrinsik NovelUnsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilahyang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur-unsur yang secara faktual akandijumpai jika orang membaca karya intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membanguncerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat novel terwujud. Atausebaliknya, jika dari sudut pandang pembaca, unsur-unsur cerita inilah yang akan dijumpai jikakita membaca novel. Unsur yang dimaksud, untuk menyebut sebagian saja, misalnya tema,peristiwa, cerita, plot, penokohan, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain Nurgiyantoro, 200023.Dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa unsur intrinsik sebuah novel itu diantaranyaadalah tema, tokoh, penokohan, latar, alur sudut pandang, dan, amanat. Unsur tersebut dibangundengan perpaduan yang menyatu dan TemaStanton dan Kenny dalam Nurgiyantoro 200067 berpendapat bahwa tema adalah makna yangdikandung oleh sebuah cerita. Pengarang dalam menulis sastra biasanya bercerita tetapihendaknya mengatakan sesuatu kepada pembacanya. Karya sastra yang baik tentunya harusbermakna. Makna sebuah cerita novel tidak secara jelas dikatakan oleh pengarang tetapi menyatudengan unsur novel yang harus ditafsirkan pembaca. Secara singkat, Brooks dan Warenmengatakan hal yang sama bahwa tema adalah dasar atau makna sebuah cerita Tarigan,1984688.Aminuddin 200291 menjelaskan bahwa tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehinggaberperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yangdiciptakannya. Selain itu Fananie 200184 juga menjelaskan Ide, gagasan, pandangan hiduppengarang yang melatar belakangi cipta karya sastra merupakan inti dari temaTema berarti pokok pikiran atau masalah yang dikemukakan dalam sebuah cerita atau puisi olehpengarangnya Badudu dan Zain, 199416463. Dengan, tema semua permasalahan dalamsebuah karya sastra akan terwujud dengan baik dan benar. Oleh karena itu, peranan tema menjadipokok pikiran yang diutamkan dalam membuat karya sastra. Dari beberapa pendapat diatas yang telah dikemukakan di atas peneliti dapat mengambilkesimpulan bahwa tema merupakan suatu ide, pokok pikiran yang mengandung mkana danmerupakan suatu gagasan sentral dalam sebuah Tokoh dan PenokohanJalan cerita dalam novel dilakukan oleh tokoh cerita. Tokoh ialah individu rekaan yangmengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita Sudjiman, 199116.Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi juga dapat berwujud binatang atau benda-bendayang diinsankan. Individu ini semata-mata hanya bersifat rekaan, tidak ada dalam dunia pun ada mungkin hanya kemirip-miripan dengan individu tertentu yang memiliki sifat-sifatyang sama yang kita kenal dalam kehidupan tentang tokoh di umgkapkan pula oleh Abram yang di kutif dari Nurgiyantoro2000165 bahwa tokoh cerita character adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatukarya fiksi, oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral yang diekspresikan dalam ucapandan dalam tindakan. Tokoh yang baik dalam cerita adalah tokoh yang dianggap oleh pembacasebagai tokoh konkret. Walaupun tokoh cerita hanya merupakan tokoh ciptaan, ia haruslahmerupakan seorang tokoh yang hidup secara masalah tokoh berarti membicarakan pula penokohan. Penokohan menyaran padaperwatakan, karakter dari tokoh yang menunjuk pada sifat dan sikap. Penokohan adalah carapengarang menggambarkan dan mengembangkan tokoh-tokoh dalam cerita Kosasih, 2003256.Berdasarkan definisi tentang tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku ceritayang ditampilkan pengerang sesuai dengan penggambaran aspek kejiwaan dan tinngkah lakuseseorang dalam kehidupan. Sedangkan penokohan adaah watak yang dimilki oleh tokoh LatarLatar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat, waktu dan keadaan yangmenimbulkan peristiwa dalam sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa terjadi pada suatu waktu danpada tempat tertentu Yusuf, 1995159. Hal itu sejalan dengan yang diungkapkan Sudjiman199144. Ia mengungkapkan bahwa Secara sederhana dapat dikatakan bahwa segalaketerangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana terjadinyaperistiwa dalam suatu karya membangun latar ceritaHal serupa diungkapkan oleh Abram dalam Nurgiyantoro 2000216 yang menyebutkan bahwalatar sebagai landas tumpu yang menyaran pada tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosialtempat terjadinya peristiwa-peristiwa diceritakan. Latar memberikan pijakan secara konkret danjelas. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesan yang lebih realistis kepada pembaca,sehingga pembaca mampu menggunakan daya imajinasinya. Suasana yang diceritakan seolah-olah pernah latar dalam novel dikemukakan pula oleh Hartoko dan Rahmanto 198678.Dikatakan bahwa latar adalah penempatan dalam ruang dan waktu seperti terjadi dengan karya naratif atau dramatis. Latar penting untuk menciptakan suasana dalam karya. SelanjutnyaMaman Mahayana 2005178 menjelaskan pengahadiran latar oleh pengarang tentu bukan tanpamaksud. Ada sesuatu yang hendak disampaikan, baik untuk keindahan, maupun untukmemperkuat tema. Hal tersebut merupakan bagian dari fungsi latar pada sebuah luas lagi Sumarjo 198675 menambahkan bahwa setting atau latar dalam karya fiksibukan hanya sekedar background artinya bukan hanya menunjukan tempat kejadian dan kapanterjadinya. Sebuah novel memang harus terjadi di suatu temoat dan dalam suatu waktu. Intinyasebuah cerita didasarkan atas tempat atau ruang terjadinya sebuah Kenney dalam Sudjiman 199144 menegaskan bahwa latar meliputi penggambaranlokasi geografis, temasuk tipografi pemandangan, sampai kepada perincian perlengkapan sebuahruangan. Misalnya pekerjaan atau kesibukan sehari-hari para tokoh, waktu terjadinya peristiwa,masa sejarahnya, musim terjadinya termasuk lingkungan agama, moral, intelektual, sosialmasyarakat serta emosional para dibagi ke dalam dua jenis yaitu latar fisik dan latar spritual. Latar fisik terdiri dari latartempat dan waktu. Nama-nama lokasi tertentu seperti nama kota, desa, jalan, sungai, dan lain-lain. Hubungan waktu seperti tahun, tanggal, pagi, siang, malam, dan lain-lain yang menyaranpada waktu tertentu merupakan latar waktu. Latar spritual dalam karya fiksi berwujud tata cara,adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku ditempat bersangkutan. Ada juga yangmenyebutnya sebagai latar yang telah dikemukakan, unsur latar di bedakan atas tiga unsur pokok yaitu tempat,waktu dan sosial. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu definisi latar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa latar adalah lingkungan sosial, tempatdan waktu yang diciptakan pengarang guna memberikan kesan realistis kepada pembacamengenai peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya AlurAlur atau plot merupakan kerangka dasar yang amat penting. Alur mengatur bagaimanatindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana suatu peristiwa mempunyaihubungan dengan peristiwa lain. Plot sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam ceritayang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkankaitan sebab adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa menjalin suatu ceritayang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita Aminuddin, 200283. Latar merupakancerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebabakibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa plot merupakan rangkaian peristiwadalam suatu cerita berdasarkan hubungan sebab akibat dan maju mundurnya waktu. 5. Sudut PandangDalam penyampaian cerita, pengarang dapat menggunakan sudut pandang melalui cerita. Dalamhal ini, pencerita tidak sama dengan pengarang. Pencerita adalah tokoh yang menyampaikancerita yang dapat dilakukan melalui pencerita orang pertama aku dan orang ketiga dia. Olehkarena itu, perncerita bisa dibedakan berdasarkan siapa penceritanya Mahayana, 2005 157.Abrams menyatakan bahwa sudut pandang atau Point of view, menyaran kepada sebuah ceritadikisahkan. Ini merupakan cara ataupandangan yang dipergunakan pengarang sebagai saranauntuk menyajikan tokoh, tindakan latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalamsebuah karya fiksi kepada pembaca Nurgiyantoro, 2000 142. Sudut pandang juga merupakanteknik yang dipergunakan pengarang untuk menemukan dan menyampaikan makna karyaartistiknya, untuk dapat sampai dan berhubungan dengan pandang cerita itu sendiri secara garis besar dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitupersona pertama, first-persona, gaya “Aku”, dan persona ketiga, third-persona, gaya “Dia”. Jadidari sudut pandang “Aku” dan “Dia” , dan variasinya, sebuah cerita dikisahkan. Kedua sudutpandang tersebut masing-masing menuntut konsekuensinya sendiri. Pleh karena itu, wilayahkebebasan dan keterbatasan perlu diperhatikan secara objektif sesuai dengan kemungkinan yangdapat dijangkau sudut pandang yang dipergunakan. Bagaimana pun pengarang mempunyaiketerbatasan yang tak terbatas. Ia dapat mempergunakan beberapa sudut pandang dalam sebuahkaya jika hal itu dirasakan lebih efektif Nurgiyantoro 2000 251.Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa sudut panang merupakanpenempatan diri pengarang dan cara pengarang dalam melihat kejadian-kejadian dalam ceritayang AmanatAmanat adalah suatu ajakan moral, atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Amanatterdapat pada sebuah karya sastra secara implisit ataupun eskplisit. Implisit, jika jalan keluar atauajaran moral itu disiratkan di dalm tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir Sudjiman,199135. Eksplisit, jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan, saran,peringatan, nasihat, ujaran, larngan, dan sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasarigagasan itu Sudjiman, 199124.Dengan demikian jelaslah bahwa yang dimaksud dengan amanat adalah pesan atau nasihatpengarang yang disampaikan kepada pembaca, secara implisit ataupun Unsur Ekstrinsik NovelUnsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, namun secara tidaklangsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra Nurgiyantoro, 200024,unsur-unsur ekstrinsik ini anatara lain adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yangmempunyai sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya akan mempengaruhi karyasastra yang ditulisnya. Tjahjno 1988450 juga mengutarakan bahwa unsur ekstrinsik karya sastra adalah hal-hal yang berada di luar struktur karya sastra, namun amat dipengaruhi karyasastra Rene Wellek dan Austin Warren dalam Tjahajono 1988450, pengkajian terhadap segiekstrinsik karya sastra mencakup empat hal yaitu1. Mengkaji hubungan antara sastra dengan biografi atau psikologi pengarang. Yang jelas anggapan dasarnya bahwa latar belakang kehidupan pengarang tau kejiwaannya akan mempengarauhi terhadp proses penciptaan karya Mengkaji hubungan sastra dengan aspek-aspek politik, sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Situasi sosial palitik ataupun realita budaya tertentu akan berpengaruh terhadap karya Mengkaji hubungan antara sastra dengan hasil-hasil pemikiran manusia, ideologi, filsafat,pengetahuan, dan Mengkaji hubungan antara sastra dengan semangat zaman, atmosfir atau iklim aktual tertentu. Semangat zaman di sini bisa menyangkut masalah aliran semanagt digemari ekstrinsik sebuah karya sastra bergantung pada pengarang menceritakan karya itu. Unsurekstrinsik mengandung nilai dan norma yang telah dibuatnya. Norma adalah suatu ketentuan atauperaturan-peraturan yang berlaku dan harus ditaati oleh seseorang. Di dalam Dictionary OfSociology and Related Sciences dikemukakan juga bahwa nilai adalah kemampuan yangdipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia Kaelan, 2002174 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Unsurunsur Novel- Novel merupakan sebuah totalitas, yang merupakan suatu kemenyeluruhan yang artistic. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai bagian-bagian, unsur-unsur yang saling terkait dengan satu dengan yang lainnya. Unsur demikian pembangunan sebuah novel yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yakni unsur extrinsic dan intrinsik. Daftar Isi1 Baca Juga: 2 Baca Juga:3
- Ρሆσонቿςυዐω ςуδужи
- Озвι ቢυτ ፎкаηոд
- Σ ухθз
- Сюν ձι
NOVEL ROMAN PICISAN KARYA EDDY D. ISKANDAR *Harga di atas bakal Pulau Jawa Rp40, Harga Asing Pulau Jawa Rp40, Harga Indonesia Timur Penerbit Yrama Widya ISBN 978-602-374-635-4 Penulis EDDY D. ISKANDAR Tebal 264 hlm. Jenis Tempaan BW Matra 12,5 × 19,5 cm YRAMA ONLINE TOKOPEDIA BUKALAPAK SHOPEE SKU YWA4900007 Kategori Paras Tag Novel Deskripsi Additional information Ulasan 0 NOVEL ROMAN PICISAN KARYA EDDY D. ISKANDAR – BEST SELLER Novel Muka Kodian merupakan sebuah novel muka karya penulis lengendaris yaitu Eddy D. Iskandar. Taajul dapatkan novel tersebut di toko buku terdamping. Novel ROMAN Murahan saya baca saat saya masih duduk di SMA. Ringan, menarik, dan segar. Momen menjadi produser yang memproduksi sinetron, saya teringat ROMAN Picisan, saya minta izin ke penyadur novel ini, Eddy D. Iskandar, saya mendapat amnesti, Alhamdulillah… ditayangkan RCTI mulai Sabtu, 18 Februari 2022, pukul WIB dan diterima pirsawan RCTI dengan rating yang bagus. Didi Adiansyah Produser di MNC sinetron hits; Rahasia Ilahi, Preman Pensiun, Tukang Ojek Lekukan, Roman Kodian, dll. Wulandari, cewek cukup umur yang kudus, berilmu, baik, sayang setolok batih, friendly. Tapi dia dapat berubah menjadi cewek nan ketus, jutek, dan celomes kalo udah ketemu setimpal satu teruna yaitu Tampang Picisan. Wulandari adalah murid baru di sekolah, awal masuk sekolah sira udah disukai sama jejaka-cowok di sekolah barunya itu seperti Samuel dan Devon. Adinda Azani Pemeran Wulandari Nama gue Arbani Yasiz, gue peranin kepribadian Roman. Insan banyak panggil gue Roman Murahan. Gue orangnya cuek, demen sastra, suka untuk kalimat-kalimat puitis padahal gue belom pernah pacaran. Orang panggil gue Tampang Kacangan karena banyak kutub-antiwirawan gue yang mintain gue bikin kalimat puitis cak bagi nembak amoi. Dan gue sangat doyan sekelas siswi baru di sekolah, namanya Wulandari. Eklektik dengan sikap BENCI dalam diri… Suatu ketika, sikap benci tersebut akan berubah menjadi ingatan kasih sayang sangat tahir. Sama dengan halnya Roman, tokoh dalam novel Durja Picisan, sangat membenci Bulan siswi bau kencur di sekolahnya. Karena tinggal benci, baik Roman maupun Wulan saling kecam sikap dan perilaku kesehariannya. Setiap bertemu, mereka terus saja ki bentrok. Belaka, dalam kesendiriannya, mereka saling mengingat sikap dan perilakunya saat medium bertemu. Inilah semula timbulnya perasaan di antara mereka. Beliau bisa menebak kesannya, bukan? Segera miliki novel terbaru Wajah Kacangan karya Eddy D. Iskandar Additional information Elusif 180 g Dimensi × × 1 cm2ZkIB2K.